Hello! Comments Pictures
Click Here to Get More Images @ MyNiceProfile.com

Jumat, 09 November 2012

Tulisan_3cerpen bertema seseorang yang bangkit dari penderitaan


Pada suatu hari hidup sebuah keluarga yang sangat sederhana atau masuk dalam kategori keluarga miskin, namun keluarga itu selalu mensyukuri hidup mereka walaupun dalam serba sederhana atau mungkin kekurangan dan dalam keluarga itu ada sepasang suami istri, suami tersebut yang bernama Rohmi Firdaus(40) dan istri bernama Novita Anggraini(35). Mereka dikaruniai empat orang anak, anak pertama bernama Galih Firdaus(18), kedua bernama Astrid Anggraini(14), ketiga Dede Rizky(10), dan yang terakhir adalah Habibi(6). Ayah mereka pekerjaannya tidak tetap atau pekerja serabutan dikarnakan ayah  mereka tidak mempunyai ijazah, ijazah SD sekalipun ayah itu tidak punya karna diwaktu umurnya yg ke8 tahun ia sudah ditinggal oleh orangtuanya jadi ia tidak melanjutkan sekolahnya hanya sekedar bisa membaca dan menulis,  begitu pula dengan ibunya ibu mereka yang tidak lain pendidikannya dengan sang suami.
Seorang ayah dan ibu itu sangat bertekad untuk menyekolahkan anak mereka bagaimanapun caranya, walau hanya berbekal tenaga yang bisa digunakan ayah tersebut berjuang keras banting tulang agar anaknya berpendidikan. Ayah itu mencari pekerjaan kesana kemari tidak ada rasa lelah ataupun malu, begitu pula dengan sang ibu dirumah ia menjadi kuli mencuci pakaian tetangganya sebagai sampingan dan menjadi pembantu rumah tangga(PRT) sebagai pekerjaan kesehariannya. Anak pertama mereka yaitu Galih sudah sampai dikelas 3 SMA sebentar lagi mencapai kelulusan, dengan susah payah ia sampai duduk di kelas 3 SMA selain biaya dari orangtuanya galih juga membantu meringankan beban orangtuanya dengan berjualan koran keliling ia juga mempunyai prestasi yang menonjol dikelasnya ia juga dikenal sebagai anak yang baik, ramah, dan pintar dikalangan guru dan temannya. Adapun anak kedua dari pasangan pak Rohmi dan bu novita yaitu astrid ia duduk dikelas 3 SMP, astrid juga tidak kalah dengan kakanya galih ia juga memiliki prestasi yang baik dan sifatnya sama seperti kakanya, astrid juga ikut meringankan beban orangtuanya dengan berjualan gorengan disekolahnya, walaupun begitu ia tidak pernah merasa malu akan hal itu karna ia sadar ia lebih malu apabila tidak melanjutkan sekolahnya, menurutnya pendidikan adalah yang utama. Adik astrid yaitu dede anak ketiga ia duduk dikelas 5 SD, dede anak yang penurut walau terkadang manja tapi diantara yang lain ia yang paling prihatin terhadap kondisi keluarganya. Dan adik bungsu dari galih adalah habibi, habibi tergolong anak yang nakal, manja, dan tidak mengerti terhadap keadaan keluarganya.
Suatu hari si bungsu teriak kelaparan dan tidak mau makan dengan hanya nasi putih, karna saat itu hanya ada nasi putih didapur. Si bungsu teriak-teriak bosan karna memang setiap hari hanya ada nasi putih dan setelah ia lama menangis si ibu datang dengan membawa makanan berupa ayam goreng yang dikasih oleh majikannya, akhirnya mereka makan karna sangat lahapnya ayam si bungsu habis terlebih dahulu hingga akhirnya si ketiga kaka nya merasa iba akan adiknya dan memberikan ayam mereka kepada si bungsu. Sang ibu merasa sangat sedih sekali dengan keadaan rumah tangganya dan ibunya selalu berdoa agar semua keadaan berubah kelak agar anaknya tidak selalu menangis karna kelaparan, hingga pada suatu saat ketika sang ayah pamit untuk bekerja pada saat menuju jalan raya pada suatu ketika meluncur sebuah mobil dengan kecepatan tinggi dan brak! Sang ayah tertabrak oleh mobil tersebut karna sang ayah berlumuran banyak darah lalu dilarikan kerumah sakit terdekat.
Setelah sang ayah siuman, ia membuka mata dan didepannya terdapat seorang anak muda tersenyum dan menanyakan keadaan sang ayah dan tidak lama istri dan anak-anaknya datang dengan wajah yang sangat khawatir, dan sang pemuda menceritakan kejadian sebenarnya, pihak dari keluarga pak rohmi tidak menuntut apa-apa akan tetapi setelah kejadian tersebut sang pemuda sering berkunjung dan membelikan sebuah rumah dan memberikan modal untuk membuka bisnis dan kelurga pak rohmi memilih membuka bisnis online yang berupa sepatu untuk pria dan wanita, pakaian, accesories dll. Bisnis online tersebut membuahkan hasil dan kemajuannya tumbuh pesat setiap bulannya. Beberapa tahun selanjutnya hingga cita-cita sang ayah dan ibu terkabul anak-anak mereka dari anak pertama, kedua, ketiga dan sibungsu menjadi sarjana, dan keluarga pak rohmi kini berubah drastis akan tetapi dengan keadaannya yang sekarang keluarga pak rohmi tidak mempunyai sifat riya bahkan setiap bulannya ia mengadakan santunan bulanan untuk keluarga yang tidak mampu.