Universal dibuka pukul 9 pagi. Cara paling gampang menuju ke
sana adalah menaiki MRT jalur North-East,
lalu turun di stasiun MRT Harbourfront yang letaknya tepat di bawah mall
Vivocity. Kita cukup naik ke Vivocity lantai 3, lalu mengendarai kereta
monorail Sentosa
Express menuju stasiun Waterfront Sentosa (harga tiket monorail
3 SGD).
Sampai di sana kita akan disambut bola dunia raksasa yang
mengarah ke sebuah gerbang besar menuju Universal Studios. Ketika melewati
gerbang itu, kita dibawa mundur ke jaman 50-an Hollywood, lengkap dengan
toko-toko kuno, pohon palem, dan tokoh-tokoh film klasik seperti Maryln Monroe,
Frankenstein, dan Charlie Chaplin.
Universal Studios dibagi menjadi tujuh area yang dirangkai
seperti cincin. Ketujuh area itu adalah: Hollywood, Madagascar, Far Far Away
(Shrek), Jurassic Park, Ancient Egypt, SciFi City, dan New York. Dari
Hollywood, kalau belok ke kanan akan menuju New York, kalau ke kiri menuju
Madagascar.
Saya mengambil rute New York yang masih lenggang. Rupanya,
area Madagascar yang komikal sangat menarik perhatian anak-anak sehingga tempat
itu cepat sesak.
Area New York menyajikan kota “apel besar” dengan
plang-plang toko menyadur nama Italia dan Inggris—mengingatkan suasana New York
yang multikulural. Anda akan menemukan Steven Spielberg menjadi pemandu
pertunjukan “Lights, Camera, Action!”. Pertunjukan ini menyajikan simulasi
syuting adegan kota New York dihantam badai.
Dari New York saya menuju SciFi City yang diatur layaknya
film fiksi ilmiah Star Trek. Wahana utama area ini adalah Battlestar Gallactica
yang merupakan rollercoaster ganda tertinggi di dunia. Sayangnya
waktu itu Battlestar sedang rusak, sehingga tidak operasional. (Per 12 Agustus
2010, wahana ini masih rusak, dan kabarnya baru bisa beroperasi akhir 2010)
Rencananya, tahun 2011 nanti, wahana Transformers akan dibuka di sini.
Lepas dari SciFi City yang serba mutakhir, kita loncat ke
Ancient Egypt yang serba berdebu, kering, dan keemasan. Di situ berdiri
bangunan mesir kuno yang dikawal sepasang prajurit Anubis berukuran raksasa.
Ini adalah wahana “Revenge of the Mummy” yang terinspirasi dari film “The
Mummy”. Di sini kita diberi tugas mencari buku kehidupan untuk mencegah Imhotep
bangkit kembali, dimana kelanjutannya tidak saya ceritakan supaya tidak spoiler.
Meninggalkan area Ancient Egypt, saya masuk ke Lost World.
Di antara teduhnya pepohonan eksotis, Anda bisa bertemu dengan
dinosaurus-dinosaurus di Arung Jeram Jurassic Park. Wahana air ini adalah
magnet Universal. Di pagi hari antriannya sekitar 45 menit dan sorenya bisa
mencapai 90 menit. Di area ini juga ada atraksi kecil lain seperti Canopy Flyer
(roller coaster tergantung) dan Pteranodon Flyer (semacam gajah bledug)
Di samping Jurassic Park adalah pertunjukan air Waterworld.
Wahana ini terinspirasi dari film Kevin Costner yang tidak laku dan
menghancurkan karirnya. Namun pertunjukannya justru ngehits banget di Amerika
dan Jepang, hingga akhirnya ikut diserap ke Universal Singapura.
Area Lost world terhubung dengan Far Far Away yang
terinspirasi oleh Shrek. Atraksi, toko, dan pertujukan yang serba Shrek dapat
ditemukan di sepanjang jalan Romeo Drive (parodi dari Rodeo Drive, Los
Angeles). Di tengah-tengahnya berdiri kastil raksasa yang memuat pertunjukan
Shrek 4D, yaitu film 3D yang memakai efek simulator dan lain-lain. Selain itu
ada pertunjukan Donkey Live! di mana si Donkey berinteraksi dengan penonton,
dan Enchanted Airways, semacam roller coaster untuk anak-anak yang diramaikan
oleh tokoh-tokoh Shrek.
Areal terakhir adalah Madagascar yang ditata persis seperti filmnya. Sayangnya,
satu-satunya wahana yang bisa dinaiki cuma komidi putar King Julien. Wahana
“Madagascar: Crate Adventure” belum beroperasi ketika saya di sana. Kabarnya
wahana air ini baru dibuka akhir tahun 2010.
Kunjungan ke Universal kali ini memang agak kurang “utuh”
karena beberapa atraksi belum berjalan. Total ada tiga wahana yang belum
operasional pada fase soft opening ini: Battlestar Galactica, Madagascar, dan
Studio 28. Akan tetapi, 9 jam di sana masih terasa tidak cukup, apalagi kalau
kita banyak makan-makan, antri, dan foto-foto. Saya tidak sempat naik Treasure
Hunter, nonton Waterworld, nonton Monsters, dan berfoto dengan Puss in Boots,
Kung Fu Panda, & King Julien.
Setelah wahana Madagascar dan BattleStar Gallactica
beroperasi di akhir 2010, dan Transformers operasional
tahun 2011, mungkin perlu dua hari untuk menikmati Universal Studio. Saat ini,
jika dibandingkan dengan Dufan, jumlah atraksi di Universal memang terasa
sedikit untuk harga tiket yang lebih mahal. Bedanya dengan Ancol, di Universal
wahana dikemas cantik sempurna sehingga membekaskan kesan yang menyenangkan.
Update
Per Februari 2011, rollercoaster duel Battlestar
Gallactica sudah kembali beroperasi. Adapun wahana Madagascar
dijadwalkan akan beroperasi bulan Juli.
Pada 16 Mei 2011, Madagascar:
Crate Adventure resmi dibuka. Wahana ini terinspirasi dari film
Madagascar dan menghadirkan Alex, Marty, Gloria dan Melman.
Wahana Transformers telah
mulai beroperasi mulai 3 Desember 2011.